Back to Delft for a Month in 2017 – with a Side Trip to Germany!
"My mom told me, travel while you're young and able. No need to worry about the expenses, because money returns, time doesn't!"
instagram: @harrinihapsari
Hai semuanya, kembali lagi di cerita perjalanan Harrini Hapsari.
Kali ini saya akan bercerita tentang diri ini yang kembali lagi ke Delft, Belanda untuk mengikuti kursus singkat (Short Course) di IHE Delft selama 3 minggu tetapi saya memutuskan extend jadi satu bulan. Yup, jadi kita masih dapat email berkala dari IHE Delft yang menawarkan kursus - kursus singkat ke alumninya dengan diskon biaya, 30% kalau tidak salah. Kan lumayan! daripada lu manyun!
Kali ini saya akan bercerita tentang diri ini yang kembali lagi ke Delft, Belanda untuk mengikuti kursus singkat (Short Course) di IHE Delft selama 3 minggu tetapi saya memutuskan extend jadi satu bulan. Yup, jadi kita masih dapat email berkala dari IHE Delft yang menawarkan kursus - kursus singkat ke alumninya dengan diskon biaya, 30% kalau tidak salah. Kan lumayan! daripada lu manyun!
Singkatnya saya apply lah di salah satu Short Course IHE Delft yang berjudul Planning and Delivery of Flood Resilience. Alasan saya memilih kursus ini karena ya thesis saya kemarin tentang banjir, saya juga ada mengajar mata kuliah yang ada menyinggung tentang arsitektur di kawasan banjir. Lalu saya lihat koordinator kursusnya adalah Professor favorit saya di IHE, Prof. Chris Zevenbergen, PhD.
Akses masuk IHE sebagai peserta Shortcourse |
Tanpa pikir panjang saya penuhi semua syarat administrasinya dan tidak lama dari itu mendapat email yang menyatakan saya diterima dan dipersilahkan untuk bersiap mengajukan permohonan Visa. Waduh saya langsung nge-gas dong ke Jakarta untuk membuat Visa Schengen. Saat itu pengurusuan visa sudah tidak harus pergi ke Kedutaan Belanda tapi sudah di VFS Global di Kuningan City. Senang dong karena tempatnya lebih leluasa. Karena saya sudah pernah punya visa student Schengen sebelumnya, jadi begitu membuat visa ini mudah saja. Apalagi udah ada Letter of Acceptance dari IHE juga. Berkas langsung ditandai untuk keperluan "study" dan tinggal tunggu kabar gembira.
Tiket sudah dibeli, visa sudah jadi, penginapan sudah dipesan dan saya menemukan kembali diri ini sibuk packing barang untuk satu bulan kedepan harus muat masuk ke satu koper.
Pergi kali ini naik Qatar Airways, karena lagi ada promo. Jadi saya transit di Abu Dhabi tetapi hanya sebentar saja. Dan seperti biasa penerbangan malam sehingga sampai di Belanda pagi keesokan harinya. Setiba di Delft masih pagi, cuaca masih sejuk, tetapi saya ngantuk karena jetlag.
Suasana kamar saya untuk satu bulan ke depan |
---
Suasana sekitar tempat kos
Tentunya bukan Harrini kalo ke suatu negara tapi hanya stay di satu kota. Maka begitu sampai di Delft, saya sudah buat rencana akan kemana saja dan berapa lama disela - sela kursus ini.
Aktivitas selama Short Course, menyenangkan bermain game |
Roaming Delft Once Again
Hari pertama ini, saya tangkis rasa jetlag yang merasuki diri ini dan saya sempatkan untuk jalan ke Centrum Delft sembari bernostalgia. Dulu saya tinggal disini, sekarang saya berkunjung lagi kesini. Jetlag itu mengatasinya ya dengan dilawan, ikuti jam tidur negara tujuan jangan jam tidur negara asal. Lebih ke self control lah~
Delft, tidak ada yang berubah dari kota ini setelah saya tinggal di awal tahun 2016 lalu. Mungkin jika Vermeer kembali lagi kemari, dia akan berkata yang sama. Masih berdiri kokoh Nieuw Kerk di Centrumnya mengawasi para penduduk Delft beraktivitas disekeliling gereja. Saat itu sedang ada bazaar buku bekas di Centrumnya. Dan Oude Kerk masih sumringah menatap miring para pengunjung yang berfoto di tepi kanal ini. Delft masih seperti yang dulu, membuka kembali tabir kenangan masa perkuliahan dari tahun 2014 hingga 2016.
Ini sudah pertengahan tahun 2017, tetapi suasana sejuk masih saja menyelimuti Belanda ini termasuk di Delft. Gak heran kenapa orang - orang dari belahan dunia ini doyan sekali kalau liburan ke negara tropis. Banyak sinar matahari, tidak mendung sepanjangan seperti disini. Cuaca menentukan suasana hari.
---
Lazy Days in Delft
Ada satu hari dimana matahari bersinar terang dan cuaca mulai menghangat. Saya segera memutuskan untuk jalan ke taman didekat rumah dan bersantai disana sambil menyalurkan salah satu hobi saya yaitu, menggambar. Beberapa orang bersantai membaca buku sembari sunbathing, ada yang bermain bersama hewan peliharaannya, dan ada juga yang BBQ-an di bawah teriknya matahari.
Hasil doodling kota Delft di sketchbook
---
Alone Together in Rotterdam
Weekend selalu saya sempatkan keluar kota, kali ini gak usah jauh - jauh, ke Rotterdam saja. Udah kangen sama kota yang selalu ramai dan megah arsitketurnya ini.
---
Hello Again, The Hague!
Besoknya saya main ke The Hague dan mampir ke Scheveningen. Di cerita European Dreams Part 2, saya ada bercerita kalau akan kembali lagi ke pantai yang membosankan ini.
---
Beach Day in Scheveningen
Saat itu cuaca cerah, ada matahari, walau angin yang berhembus masih membawa sisa-sisa dinginnya Belanda. Tapi banyak sekali orang yang keluar untuk menikmati matahari di pantai ini. Scheveningen yang membosankan terasa sedikit menyenangkan.
---
King's Day in Amsterdam
Di Belanda ada hari dimana seluruh penduduk memakai baju warna oranje, warna kebanggaan negeri ini. Pasukan oranye ini membanjiri seluruh pelosok Belanda merayakan King's Day (Koningsdag), hari spesial untuk rajanya. Amsterdam adalah tempat yang paling meriah, jadi saya memutuskan untuk ke Amsterdam dengan mengenakan baju yang kuning ke oranye-oranye an dan aksesorisnya. Seru sekali!
Beberapa saat kemudian saya kembali ke Amsterdam, karena ada temen baik saya Lala lagi Europe Trip-an sama keluarganya. Dia nginep di Amsterdam, kita janjian ketemuan sambil jalan - jalan sebentar di belakang hotelnya.
---
Field Trip to Dordrecht
Bukan kursus kalau tidak ada field tripnya. Dalam agenda kursus tentang penanganan banjir ini, kita diajak untuk mengunjungi Dordrecht, kota tua di tepi laut yang permukaan tanahnya berada dibawah permukaan laut dan terancam banjir yang diakibatkan oleh pasar air laut itu sendiri. Di kotaini kita ditunjukkan beberapa prototipe rumah terapung dan juga bagaimana strategi penanganan banjir di Kota Tua ini. Menarik sekali, bisa jadi bahan saya mengajar nanti sepulangnya ke Palembang.
Short course selama 3 minggu pun selesai sudah, saya mendapatkan sertifikatnya. Tetapi masih sisa satu minggu sebelum keberangkatan saya kembali ke Indoensia! Tentu saja jiwa berpetualang saya tidak tinggal diam.
---
Visiting a Friend in Berlin, Germany
Saat itu kebetulan ada teman saya yang sedang studi S3 di Berlin, Jerman. Dian namanya, doi adalah teman saat kuliah S1 di UNSRI dulu, bedanya doi dari jurusan Teknik Sipil, saya dari Teknik Arsitektur. Tapi sebenarnya Arsitektur itu masih di bawah Sipil. Perjalanan ke Berlin ini akan menggunakan kereta selama 8 jam dari Rotterdam Centraal.
Saya hubungilah Dian dan dia bersedia menampung saya selama tiga hari dua malam disana. Saya yang tidak enak udah nginep gretongan di kost-annya dia yang megah pun membalas dengan masakin dia aja selama saya disana haha. Terima kasih ya cyin!
Brandenbrug Gate |
Memorial of Murdered Jews in Europe |
Checkpoint Charlie |
Berlin Cathedral |
---
Last Stop in Hannover, Germany
Setelah dari Berlin saya lanjut ke Hannover kembali menggunakan kereta. Di Hannover saya mengunjungi sesama rekan dosen arsitektur unsri, beliau juga merupakan kakak tingkat saya dulu semasa kuliah. Yuk Listen Prima, kakak tingkat yang selalu jadi panutan, pengen juga mengikuti jejak beliau S3 lagi. Dulu waktu saya kuliah, beliau baru masuk jadi dosen tapi tidak sempat mengajar saya. Hanya lihat namanya saja di list dosen. Selama di Hannover saya menginap dirumah beliau dan dimasakin yang enak - enak. Saya dibuat sungkan setengah mati karena sudah datang dan merepotkan. Terima kasih banyak Yuk Listen! Sukses S3 nya dan semoga segera jadi professor~
Di Hannover saya tidak tinggal diam, saya dan Yuk Listen jalan - jalan mulai dari mengunjungi universitas tempat Yuk Listen kuliah hingga keliling kota ke kawasan yang penuh akan atraksi menarik bagi wisatawan.
Saya akan kembali lagi ke Belanda masih di tahun yang sama, dan tujuan yang sama, yaitu ikut kursus!
Comments
Post a Comment