3 Months Living in Rotterdam (2017): Urban Management and Development Theories at IHS, Erasmus University



"Hah? pergi lagi? ngapain sih? seneng banget pergi kesana? pasti ada apa-apanya! kan ada cem-cemannya disana. Iya sih sepertinya begitu. Bla bla bla..."

Iya, itu kan yang ada di benak kalian para insan yang kepo akut dengan kehidupanku yang menarik ini, tapi ga berani bertanya langsung? Serah lu dah mau asumsi apa, w bodo amat yang penting w happy jalan - jalan di Eropa dan ilmu w tambah!

Saya ini termasuk orang yang sering mendapat tawaran untuk kursus, pelatihan atau submit jurnal bergengsi via email. Keisengan saya juga tuh email  didaftarin semua satu - satu. Ada yang nyangkut, ada yang gak nyangkut tergantung hoki. Salah satu contohnya yang nyangkut tawaran kursus singkat (short course) tentang Urban Management and Development Theories (UMDT) di IHS Erasmus University Rotterdam ini. Saya sengaja milih yang tiga bulan ini biar lama dan bisa jalan - jalan ke beberapa negara di Eropa disela-sela kesibukan kursus. Setelah diterima di IHS selanjutnya saya daftar nuffic buat beasiswanya dan alhamdullah keterima juga, dengan monthly allowance yang lumayan bisa ditabung sepulang dari sana.

"...ih Harrini enak banget kerjanya jalan - jalan mulu". Yang kalian lihat dan sengaja saya tunjukkan ya hanya jalan - jalannya saja. Pada saat saya kerja banting tulang agar saldo di akun bank nol nya selalu banyak, ya saya simpan sendiri, orang gak perlu tau. Karena saya hanya ingin berbagi kebahagiaan walau kadang sering dianggap sebagai suatu kesombongan. Wkwkw! Once again, I don’t care

---

OCTOBER 2017

Akhirnya, Harrini Hapsari kembali harus bolak balik Jakarta - Palembang dan berkutat dengan dokumen pengajuan visa karena yang kemarin kursus di Delft itu visanya Single Entry, jadi hanya bisa masuk sekali saja. Sudah berpengalaman ngurus Visa Schengen, ini sudah ke empat kalinya jadi saya santuy saja. Ketika sesi wawancara, mereka itdak banyak tanya karena dokumen saya sudah lengkap, map berisikan dokumen tersebut langsung ditandai dengan sticker post it bertuliskan: "study". Tidak lama berselang, ada dentingan notifikasi dari VFS Global yang mengatakan bahwa paspor dan visa sudah dapat diambil. Tiket juga sudah dipesankan oleh pihak institusi dan pembeli modal. Saya dibelikan tiket Garuda, wawawiwa baru ini penerbangan jauh naik Garuda, uh seneng sekali makanannya enak!

Penerbangan Jakarta - Amsterdam 14 jam tanpa transit, sendiri saya menyibukkan diri di dalam kabin pesawat. Nonton film, baca buku, makan, tidur. Selalu beruntung dapat penerbangan malam, bisa tidur dan begitu bangun sudah pagi, badan segar dan siap mendarat. Tinggal nunggu jetlag aja.

Sesampainya di Schiphol langsung disambut udara dingin khas Belanda. Saya sudah hafal dengan suasana ini, sangat merindukannya. Ketika saya berjalan melewati gerbang imigrasi seolah - olah setiap orang yang berpapasan menyambut saya menyapa Welcome Back to Holland

Keluar dari departure gate disambut dengan kerumunan orang yang datang menyambut mahasiswa baru. Pihak kampus telah memiliki jadwal penerbangan masing-masing dari kami, mereka sudah siap menyambut dengan standing banner "IHS - makin cities work" nya dan surat-surat resmi berisi Acceptance Letter, Student Card, Housing Key yang akan diserahkan ke tiap mahasiswa baru.


Kami dikumpulkan menjadi satu rombongan untuk diantarkan menuju student housing menggunakan bus. Student Housing ini terletak di dalam kawasan kampus Erasmus University Rotterdam. Perjalanan sekitar 45 menit dari Schiphol menuju Rotterdam. Kampus ini sendiri tidak terletak di tengah kota Rotterdam tetapi perlu waktu sekitar 20 menit lagi. Seperti ini lokasi housing kami di dalam kampus.


Di dalam amplop yang telah dibagikan di airport tadi, kami menerima kunci kamar. Setiba di Student Housing Erasmus University, kami langsung diarahkan untuk menuju kamar masing - masing. Saya mendapatkan kamar di lantai dua sisi sayap kanan. Single room dengan satu single bed dan dapur yang terletak di dalam menjadi satu tanpa ada ruang pembatas (kebayang kalau masak sekamar-kamar bau enak lol). Ukuran sangat besar tidak wajar untuk ukuran kamar mahasiswa di Belanda. Mengingat kamar saya dulu di Delft kecil dan pas-pasan serta rumah -rumah tinggal di apartement lainnya yang terbilang sempit akibat dari harga tanaah yang tinggi. Seharusnya housing ini memaksimalkan penggunaan lahan dan interior bangunan. Ini malah terkesan kopong.

Kondisi Kamar di Student Housing

Satu lagi, ketika masuk kamar saya langsung nyeletuk waduh! kamar mandi gabung ya!?

Bangunan ini merupakan bekas gedung perkantoran, sehingga kamar mandi di desain diluar ruangan. Walau sharing bathroom nya terdapat 3 buah shower room dan 2 toilet, tetap saja kondisi ini membuat saya tidak nyaman. Kalau mau mandi atau kebelet harus keluar kamar dulu, tengah malam dingin-dingin. Bergabung dengan orang lain, bayangin aja kalau pagi mau mandi tapi habis bekas dipakai orang lain, banyak rambutnya di lantai, ewh! Saya tekadkan fix kalau mau mandi pagi - pagi sekali habis subuh ketika orang lain belum pada bangun.

Selepas bongkar koper dan meletakkan barang-barang yang dibawah sambil melihat kondisi ruangan kamar yang akan jadi tempat tinggal 3 bulan kedepan ini, sayapun menyeduh kopi yang dibawa dari Indonesia. Kopi hitam Indo emang paling enak apalagi di hirup hangat di tengah udara dingin Belanda ini. Jendela kamar saya buka agar udara segar masuk. 

Rebahan dulu istirahat lurusin pinggang sambil mikir enaknya kemana nih ntar sore. Buka google maps dan aplikasi 8282 lihat rute tram dari Klaringse Zoom station ke Roterdaam Centraal. Mulai jiwa dora the explorernya melonjak. 


Saya memutuskan untuk pergi ke Markthaal belanja sembako. Dengan uang yang saya bawa sendiri sengaja tukar di Palembang buat jaga-jaga, karena saya tahu awal-awal datang ini belum ke kampus, belum terima monthly allowance. Berencana pergi berbelanja setelah istirahat sejenak. 


Bucin! Budak micin!

Buku loak pengen beli tapi bahasanya ga ngerti☺


Markthaal dengan arsitektur dan fungsinya yang absurd!


Kelar berbelanja dan keliling Rotterdam Centrum, saya memutuskan untuk kembali ke kamar karena badan masih capek plus ngantuk puol efek jetlag. Harusnya saya sudah tidur nyenyak di kamar kalau mengikuti jam Indonesia, tapi karena Belanda 5-6 jam lebih mundur waktunya dari Indonesia, disini saya masih jalan - jalan di centrum. Tips nih, kalo jetlag begini jangan diturutin tidur nurutin jam Indonesia, tahan saja sampai waktu tidur di negara tujuan. Kalau diturutin nanti lama baru sembuh jetlagnya, besok-besok akan ngulang lagi.

diluar sudah mulai gelap, sambil baca jadwal untuk besok

baca buku dulu bos!

Keesokan harinya, kegiatan jadwal resmi dimulai. Sesuai dengan jadwal, saya pun menuju gedung untuk mengikuti New Academic Year Opening Ceremony. Peserta short course UMDT ini termasuk sebagai mahasiswa baru IHS karena mereka akan bergabung dengan kelasnya anak - anak Master's Degree UMD (Urban Management & Development, 2 tahun masa study dapat gelar S2) dan akan tinggal di Rotterdam selama 3 bulan. Walau nanti akan pulang duluan setelah menerima sertifikat diploma di bulan Desember. 


Terdapat 18 peserta Short Course UMDT dari berbagai negara dan saya merupakan satu-satunya asal Indonesia dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Kami semua akan menjadi teman seperti saudara untuk tiga bulan kedepannya.


Student Card Erasmus University Rotterdam, kartu istimewa karena kalau belanja nunjukin ini suka dapat diskon

Selanjutnya setelah perkenalan kampus, dimulailah perkuliahan masuk kelas belajar dari pagi sampai malam. Jadi inget ketika S2 kemaren, tapi yang ini kampusnya lebih asik, sampai malam tidak apa karena housing cuma 5 menit jalan kaki, di tengah jalan ada SPAR mini convenient store, ada starbucks coffee juga dan perpustakaan 24 jam dengan bentuk bangunan yang wow!

Perpustakaan Erasmus Univesity yang wow!






Kembali menjadi mahasiswa dan rutinitasnya

Harrini pun tidak lupa menikmati hidupnya dengan berjalan-jalan keliling berbagai kota di Belanda dan mencari teman baru. Enaknya itu di program UMDT ini ada beberapa kelas dimana kita diajak untuk berjalan mengelilingi kota Den Haag dan Amsterdam untuk mengamati kotanya. Sambil belajar sambil jalan-jalan bersama teman-teman.



Bersosialisasi karena manusia adalah makhluk sosial

---
Mengunjungi Delft dan sungkem sama mentor S2 dulu biar gak dibilangin durhaka lagi lol. Karena sudah pernah tinggal di Delft jadi tour guide dikit kelilingin Delft sama temen-temen.


Cat ladies met the cafe cat



Pak Sur sehat selalu Pak!

---
Kalau cuaca cerah kadang main ke danau Klaringse Zoom di belakang housing untuk sekedar santai membaca buku atau paper. Bulan-bulan ini masih ada mataharinya.




---
Dan pergi ke Den Haag (lagi), Amsterdam dan keliling Rotterdam sendirian karena forever alone. I found myself when I'm alone in a stranger place.








Spot foto legendaris Amsterdam

---
NOVEMBER 2017

Sebulan pertama dilewati dengan aman nyaman dan tenteram. Di bulan November, jadwal masih tetap padat dengan kelas, kuliah, group work. Saya sih bawa santai saja, kan ini hanya kursus. Bukan kuliah beneran. Kali ini tugas kita membuat Action Plan untuk sebuah kawasan kumuh di Latin Amerika. Karean sudah berpengalaman kerja di KOTAKU sebagai tenaga ahli bidang lingkungan, saya santuy dalam mengerjakan tugas kelompok ini. Yang lain pada berdebat, saya nengahin, sampai si Emmanuel nyeletuk untung saya ada di kelompok mereka, kalau tidak ini bakal debat sampai malam setiap hari tanpa ada keputusan. lol biasa nih orang-orang pada seneng debat siapa yang paling bener dah! Guys saya dah pengalaman ngadepin eyel-eyelan group work kok, dah tau selanya.





Lalu dilanjutkan untuk keliling Amsterdam untuk mengerjakan tugas kelompok dengan tema Gentrification bersama tutor kita Mas Remco yang sudah sering ke Indonesia.





Group work never ends~


Cari aku yang mana?

Mengunjungi Salah Satu Storm Surge Barrier di Belanda, pokoknya tiap datang ke Belanda pasti diajak aja kesini. Ini merupakan tempat dimana pintu air terletak yang berfungsi untuk mengatur tinggi rendahnya muka air di Belanda dan mengontrol banjir. Struktur sipil ini pun menjadi objek wisata.


Belajar bersama anak-anak Indonesia yang lagi ambil master degree di IHS. Mereja belajar buat ujian, aku ikut saja karena bosen di kamar sendirian.


Mengunjungi sisi lain Rotterdam dengan bangunan kuno khas Belanda yang masih tersisa. Jadi guys, Rotterdam ini kotanya modern, bangunannya baru semua karena dulu habis di bom Nazi pada perang dunia ke-2. Yang tersisa ya cuma bagian ini dan salah satu menjadi spot berkunjung yang rekomended. Kalau penasaran bagaimana dulu Rotterdam itu tidak jauh beda dari Amsterdam bisa main kesini.



Mom Visit Again!
Ketika tahu aku akan kursus lagi ke Belanda selama tiga bulan, mama langsung menyiapkan rencana untuk datang menjengukku. Seneng banget dengernya, kalau ada mama aku ada temen jalan-jalan dan makan enak. Yeay! Kita sudah menentukan rute perjalanan mau kemana saja. Yang pertama kita ke Vienna dulu karena kebetulan Duta Besarnya adalah teman beliau. Ok segera tiket pesawat di pesan karena jarak anatara Belanda dan Austria lumayan jauh.


Nunggu kereta ke Schiphol Airport karena kita mau otewe ke Vienna naik pesawat

Vienna, Austria 
Setibanya di Vienna kita langsung dijemput dan diantarkan ke wisma kedutaan besar Indonesia. Kita berjalan keliling kota. Karena sudah pernah ke Vienna sebelumnya bersama mama, jadi kali ini kita ikut saja romobongan mau membawa kita kemana. 


United Nations Headquarters @ Vienna

















Kinderdijk, Belanda
Setelah dari Vienna, kita kembali ke Belanda lagi untuk beberapa hari kedepan sebelum kepulangan mama ke tanah air. Mama belum pernah ke Kinderdijk, jadinya aku ajakin aja kesini. Sedang sepi pengunjung karena musim dingin, untung gak tutup. Dulu pernah sampai gigit jari karena ketika mau kesini di musim dingin bersalju, rupanya tempat ini tutup. Huft! Untuk mencapai lokasi ini kita memilih jalur air naik water bus dari Rotterdam. Dan naik bus sebentar. Lumayan jauh lokasinya.




Bakso beranak udah ada di Belanda

Eindhoven, Belanda
Kalau sudah pernah baca series European Dreams di blog ini, kalian pasti tahu kalau di Eindhoven ini ada festival tahunan atau yang terkenal dengan istilah Eindhoven Glow sponsored by Phillips. Ngajakin mama kesini buat liat megahnya bangunan yang dihiasi lampu warna-warni di malam hari disertai sensasi dinginnya malam di Belanda yang anginnya ga sopan!



Den Haag, Belanda
Kalau ke Belanda harus main ke tempat Tante Yanti. Tante Yanti ini orang Palembang yang merantu ke Belanda dengan suaminya. Dulu pas saya studi S2 sering main kemari karena tante suka ngundang dan masak makanan Indonesia yang enak-enak. Tante dan om orangnya baik dan ramah. Walau ketemu di Belanda tapi sudah seperti saudara sendiri dan tiap ke Belanda pasti mampir ke rumah tante di Den Haag.

Kali ini tante Yanti buatin pindang salmon. Kebayang gak kelen salmon di pindang bijimane? Mantav jivva.


Roermond, Belanda
Gak sah rasanya kalo orang Indonesia ke Belanda gak ke Volendam, Amsterdam Red Light District dan Roermond. Volendam kita sudah tau kalo itu adalah tempat foto pakai baju adat Belanda. Kalo RLD tempat cuci mata. Nah terus emang ada apa sih di Roermond?


Jadi Roermond ini adalah kota di ujung Belanda, sudah deket Jerman, jauh banget mau kesini aja naik kereta 3 jam. Kalo mau kesini harus beli grup ticket atau one day ticket jauh-jauh hari biar ongkos ga mahal. Disini ada suatu kawasan yang menjual barang-barang branded dengan harga jatuh guys. Namanya adalah Roermond Designer Outlet. Ya konsepnya mirip dengan Johor Premium Outlet kalau kalian pernah kesana. Saya dan mama kesini untuk membeli titipan adek. Isinya ya orang Indonesia banyak wkwkw. Ya siapa sih yang ga penasaran untuk mencari barang branded original tapi harga miring? Walau barang outlet sudah pasti berbeda kualitas dan rupanya dengan barang yang ada di counter mall, but it's not a big deal. Hati-hati aja kalo mau jastip jangan kebablasan entar sampe Indo ditagih pajaknya.






---
DESEMBER 2017

To appreciate the beauty of a snowflake, it is necessary to stand out in the cold...
Tidak sangka akan bertemu kembali dengan salju. Masih sama putihnya, masih sama dinginnya, masih sama indahnya seperti yang lalu. Bersyukur masih bisa merasakan musim dingin bersalju di Eropa. Salju cukup tebal membuat kawasan kampus Erasmus terlihat putih bak negeri dongeng. Seperti yang sering diceritakan oleh penduduk asli Belanda, bahwa disini sudah jarang ada salju ketika winter. Pengaruh pemanasan global kali ya, jadi begitu ada salju semua excited. Apalagi kita yang dari negara tropis. Main di salju guling-guling padahal gatau itu kalo cuaca biasa tempat pup nya guguk.








Indonesian Night!
Bukan warga negara yang baik jikalau keluar negeri tidak memperkenalkan ciri khas negaranya ke negara lain. Kali ini kita memperkenalkannya melalui makanan. Karena beberapa kali sebelumnya tiap negara sudah mengadakan common event sejenis ini dengan menyuguhkan berbagai macam masakan khas dari negara tsb. Kami ber sembilan anak Indonesia di IHS berencana untuk memasak bareng-bareng dan memperkenalkannya ke teman-teman kami. Yang datang rame guys dan makanannya ludes. Banyak sekali jenis makanannya bisa dilihat di foto-foto ini:










Tim di balik dapur

My First Cat Cafe
Pebbles Kitty Cat Cafe berada di Hoogstraat 30A, 3011 PR Rotterdam, Netherlands

Pasti dari cerita diatas lihat-lihat foto saya beserta teman sekelas, ada seorang cewek dengan rambut pirang. Namanya Kelly dari US, aku dan dia cukup dekat semasa kursus, pertama karena kita sama-sama suka foto-foto dan kedua karena kita berdua adalah pecinta kucing. Kami selalu merencanakan akan pergi kemana setiap weekend. Kita selalu mengobrol soal kucing kalau ketemu. Jadi si Kelly ini survey dan bilang bahwa ada Cat Cafe di Rotterdam, dia ngajakin aku dan dua orang lainnya yang juga suka kucing untuk berkunjung kesini. Setibanya disana kita langsung pesan makanan dan minuman sambil main dengan kocing-kocing. Suka banget rasanya ga mau pulang. Vitamin Cat!









UMDT Final Poster Presentation
Peserta kursus ini diberikan dua pilihan untuk menyelesaikan studinya. Pilihan yang pertama adalah dengan mengikuti ujian (yang ini pilihan untuk mereka yang ingin melanjutkan S2 karena credit yang terpakai selama mengikuti kelas 3 bulan kemarin beserta nilai ujiannya bisa dikonversikan untuk korting masa pembelajaran di S2 tujuannya nya nanti). Pilihan yang kedua adalah dengan membuat poster dan presentasi, tanpa ujian.

Karena saya sudah ambil S2 dan gak mau banget belajar buat ujian lagi (udah trauma wkwk), maka saya pilih yang presentasi poster aja. Topik yang saya angkat adalah perumahan kumuh perkotaan karena sudah ada pengalaman bekerja di bidang ini sebelumnya. Kalau ingin menyimak apa yang saya bahas, bisa tonton videonya disini:

(di deskripsi box bisa di klik untuk skip dibagian saya karena ini presentasi satu kelas)

Kalau ini posternya:

Sidang sarjana apa ya?

Madame moderator, Mrs. Gifty Nyarko


Nganterin anak-anak UMD yang mau liburan natal dan tahun baru, beberapa hari lagi aku harus balik indo, ini mungkin sekalian farewell aku juga, entah kapan ketemu mereka lagi. Walau sudah balik Indo nanti mereka nyebar di tempat lain.



Maastricht, Belanda
Belanda, negara yang festivalnya banyak banget! kali ini di Maastricht ada Christmas Market yang lumayan besar dan hits. Saya berkunjung kesini bersama Kelly, beberapa tahun silam pernah kesini juga jadi sudah terbayang ada apa saja disana.







Utrecht, Belanda
Kembali bersama Kelly exploring kota Utrecht. Kita sudah tidak banyak kelas dan tugas, dan weekend pasti kita sempatkan untuk jalan ke kota yang lokasinya lumayan jauh.







UMDT Diploma Awarding
Hari penting akhirnya datang. Sama seperti wisuda, Diploma Awarding ini adalah penyerahan sertifikat bahwa kita telah resmi menjadi alumni IHS dan resmi kursus singkat UMDT telah selesai. Satu persatu nama kami dipanggil untuk menerima Diploma Sertifikat ini. Alhamdulillah! semoga ilmu ini berkah dan bisa dibagikan ke mahasiswa ku nantinya.

Koleksi sertifikat bertambah 

Formasi Lengkap UMDT 17 dan Advisor kita Mr. Somesh Sharma


Group Picture

Secret Santa Gifts dari seluruh anggota kursus, dibagikan memeriahkan acara Diploma Awarding

Oleh - oleh souvenir IHS

UMDT Farewell Excursion: Brugge, Belgium

Ekskursi terakhir UMDT akan ke Brugge di Belgia. Terakhir jalan-jalan bareng anak UMDT, setelah ini kami akan pulang ke negara masing-masing. Sedih rasanya tiga bulan berlalu begitu cepat. Di trip kali ini kita akan menggunakan minibus yang akan menjemput dari IHS dan mengantarkan kami menuju Brugge melalui jalur darat. Sesampai di Brugge kami akan mengelilingi kota kuno yang telah dinobatkan sebagai World Heritage oleh Unesco. 






Belgia identik dengan coklatnya. Walau negara penghasil coklat adalah negara yang berada di garis katulistiwa (salah satunya Indonesia), tetapi dunia lebih paham kalau coklat yang enak itu dari Belgia . Di kesempatan ini kami akan belajar bagaimana cara membuat coklat belgia




Visiting Relative: Antwerp, Belgium
Setelah farewell party dan farewell trip UMDT, satu persatu teman pulang ke negara asal. Student housing yang awalnya ramai kini menjadi sepi. Mahasiswa lain juga sudah pergi mengambil libur natal dan tahun baru. Aku sendirian, diterpa kabar buruk dari Palembang memutuskan untuk perhgi ke Antwerp ke tempat Wak Luki dan Wak Opet. Alfatihah buat alm. nenek kami tercinta.






Going Home!
Selamat tinggal IHS, selamat tinggal Student Housing, selamat tinggal Rotterdam, selamat tinggal Belanda. Kehidupan selama tiga bulan sudah dikemas di dalam satu koper oranye ukuran 30kg. Kamar di student housing sudah dirapikan seperti sedia kala ketika baru tiba tiga bulan lalu (etika nya begitu, masuk rapi, keluar rapi). Oleh-oleh coklat Belgia sudah disiapkan untuk hanya masuk kabin saja agar tidak rusak. Dua sepeda titipan temen juga sudah siap dibawa pulang ke tanah air (terima kasih Garuda Indonesia semuanya terasa mudah). Harrini siap untuk kembali ke kehidupan nyata.




Dankjewel...janji, kesini lagi bersama suami....Aamiin...

In Memoriam Our Beloved Sister
Erma Garcia-Quirimit



We may see each other for a very short time, but our friendship never ends

Comments